Sabtu, 26 Juli 2014

Jakowi vs Prabowo (Harapan/Kegelapan)

Setiap orang yang berharap menjadi pemimpin, pasti akan menjual harapan. Menjual masa depan yang lebih cerah. Bisa dipastikan tidak ada yang mengarahkan menuju kegelapan. Tetapi semua itu pilihan, ada sebagian orang yang memilih ada juga yang menolak, kenapa menolak? Pastinya tidak percaya dengan orang tersebut akan membawa kebaikan. Mungkin dia mempercayai orang tersebut akan membawa kegelapan bagi dirinya, kenapa dia beranggapan seperti itu? Pastinya akan melihat masa lalu, track record dan pencapaian.

Tetapi yang harus diperhatikan, ketika dia menyampaikan harapan itulah janji. Janji palsu atau bukan! Pernahkan dia berjanji dan kemudian mengingkarinya? itu sebuah tanda tanya yang harus terjawab juga sebelum menentukan pilihan. Tidak ada orang yang sempurna, yang mendekati sempurna yang kemudian di pilih dan tentunya subyektif sekali. Enaknya demokrasi di situ, bisa menentukan pilihan dengan merdeka.

Tetapi faktanya ketika kita diberi kebebasan untuk berdemokrasi, ketika benar-benar demokrasi bebas nan merdeka dalam menentukan pilihan. Pembusukan nan luas terjadi, politik uang terjadi secara merata. Saya yakin 100% semua daerah terjadi politik uang. Mudahnya suara di beli dengan murah, pertanyaannya ini merdeka dimananya? apakah ini yang kita hendaki? ketika para penghianat Demokrasi melakukan penghancuran. Dua calon Presiden diatas, dilapangan sama2 melakukan politik uang. Entah sembako atau langsung dalam bentuk uang, tapi siapa yg bernyali untuk membongkarnya. Bisa jadi itu dilakukan oleh TS nya tanpa sepengetahuan mereka. Semoga demokasi kita semakin baik dan beretika.

Tidak ada komentar: